Sambil Kontrol, Karutan Surakarta Laksanakan Nyoblos di Rutan

    Sambil Kontrol, Karutan Surakarta Laksanakan Nyoblos di Rutan
    Pemilu di Rutan Surakarta

    Sambil Kontrol, Karutan Surakarta Laksanakan Nyoblos di Rutan



    SURAKARTA - Pesta demokrasi rakyat adalah momen 5 tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Sebagai momen pergantian kepala negara serta pemilihan legislatif, pemilu dilaksanakan serentak di seluruh penjuru Indonesia. 14 Februari 2024 merupakan sejarah baru dalam demokrasi di Indonesia.


    Sebagai pimpinan kantor, Kepala Rutan Kelas I Surakarta Urip Dharma Yoga secara penuh memantau secara langsung pelaksanaan pemilu di Rutan Kelas I Surakarta. Dengan jumlah Warga Binaan 693 orang, lebih dari separuh Warga Binaan dapat melaksanakan pencoblosan di TPS khusus dan TPS penyangga yang ada di rutan.


    "Pelaksanaan pemilu di rutan cenderung lebih mudah karena semua peserta pemilu berada di dalam rutan sehingga mudah untuk berkoordinasi.", ucap Urip saat diwawancara.


    Selain memantau jalannya pemilu, ternyata Urip juga melaksanakan pencoblosan di TPS Khusus 902 di Rutan Kelas I Surakarta. Partisipasi dalam pesta demokrasi kali ini Urip hanya dapat melakukan pemilihan presiden dan DPD.


    "Sejauh ini pelaksanaan berjalan lancar dan aman, seluruh petugas rutan, KPPS, Bawaslu, TNI, Polri, serta pihak yang berpartisipasi menjalankan tugasnya dengan baik.", Imbuh Urip.

    pemilu rutan surakarta
    Kevin Guntur

    Kevin Guntur

    Artikel Sebelumnya

    Kemenkumham Jateng Hadirkan Layanan Di MPP...

    Artikel Berikutnya

    Ratusan Warga Binaan Rutan Surakarta, Memberikan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Revolusi Penulisan Rilis Berita dengan Bantuan Artificial Intelligence (AI)
    Ini Komunikasi Sosialnya Babinsa Kodim Klaten Di Kantor Desa Dompol
    Peringati HKGB ke 72, Bhayangkari Preneur Expo 2024 di Jateng: Sinergi untuk Menggerakkan Ekonomi dan Kewirausahaan
    Heboh Gelar Doktor Honoris Causa dari Perguruan Tinggi Ilegal, Hendri Kampai: Prestise atau Prestasi Palsu?

    Tags