Dukung Sarana Refreshing Asik Bagi Warga Binaan, Rutan Surakarta Berikan Ini

    Dukung Sarana Refreshing Asik Bagi Warga Binaan, Rutan Surakarta Berikan Ini
    akustik warga binaan Rutan Surakarta

    Suasana di penjara yang seram sudah tidak lagi terlihat di Rutan Surakarta. Dengan adanya hiburan akustik, Warga Binaan dapat merefresh pikiran disela-sela kehidupan yang monoton di penjara.


    Potret di atas merupakan suasana santai pagi hari di Gazebo Rutan. Jauh dari kesan seram, para Warga Binaan justru saling duduk santai mendengarkan salah satu rekan mereka melantunkan nyanyian musik akustik. Suara merdu AB, narapidana kasus kriminal mampu menyulap suasana monoton di penjara ini. Laiknya di cafe-cafe tempat nongkrong anak muda masa kini.

    Lagu-lagu yang dibawakan AB merupakan lagu-lagu hits yang sedang naik daun, sehingga cocok didengarkan oleh semua usia. Sesekali, ada juga petugas yang ikut menyumbangkan lagu untuk menambah keseruan hiburan akustik.


    Kepala Rutan, Urip Dharma Yoga sangat mendukung pelaksanaan kegiatan hiburan akustik ini. Dapat menjadikan sarana rekreasi dan refreshing bagi anak-anak, tutur beliau. Rutan Surakarta menyiapkan fasilitas alat musik bagi Warga Binaan agar mereka dapat menyalurkan bakat serta hobi yang sudah mereka miliki. Dengan begini dapat bermanfaat bagi semua, bagi penyanyi dia dapat menyalurkan bakat, bagi pendengar bisa mendapatkan hiburan gratis.

    rutan surakarta akustik rutan
    Kevin Guntur

    Kevin Guntur

    Artikel Sebelumnya

    Self Service Berikan Transparansi Informasi...

    Artikel Berikutnya

    Bergoyang Bersama Inilah Cara Narapidana...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Revolusi Penulisan Rilis Berita dengan Bantuan Artificial Intelligence (AI)
    Ini Komunikasi Sosialnya Babinsa Kodim Klaten Di Kantor Desa Dompol
    Peringati HKGB ke 72, Bhayangkari Preneur Expo 2024 di Jateng: Sinergi untuk Menggerakkan Ekonomi dan Kewirausahaan
    Heboh Gelar Doktor Honoris Causa dari Perguruan Tinggi Ilegal, Hendri Kampai: Prestise atau Prestasi Palsu?

    Tags